GARDU
INDUK SISI 20KV
Gardu Induk sisi 20KV merupakan instalasi system
penyaluran tenaga listrik dengan tegangan menengah (20.000 Volt) ke pusat - pusat beban. Di dalamnya terdapat
cubicle/panel bagi yaitu panel In comming, Out going, Kopel, Panel
Pengukuran dan panel Trafo Pemakaian
Sendiri. Panel In comming disuplay dari out put
Trafo Tenaga (sisi Sekunder) yang berfungsi mentranformasikan tegangan
tinggi menjadi tegangan menengah. Panel In Comming merupakan Induk dari Out
Going. Panel Kopel berfungsi untuk
memaralel/menghubungkan dua sumber atau trafo yang berbeda. Panel Out Going
yang berfungsi menghubung dan memutus sumber ke gardu distribusi/pelanggan.
Panel pengukuran berfungsi untuk mengukur energi listrik yang berisi peralatan
ukur serta suplay trafo tegangan (VT). Panel Trafo Pemakaian Sendiri (PS)
biasanya menggunakan LBS/Load Breaker Swicth yang berfungsi untuk menghubung
dan memutus sumber Trafo PS.
Gambar: Wilayah Gardu Induk Sisi 20KV
Type Cell Gardu Induk sisi 20KV
1. Open
type/konvensional
Cel kubikel terbuka, konstruksi busbar rell
terlihat dan biasa terpasang di atas .Menggunakan sekat tembok sebagi pembatas
cel yang satu dengan cel lainnya. Cel kubikel terbuka memungkinkan binatang
masuk sehingga menyebabkan gangguan yang mengganggu system.
2. Close type
Cel kubikel tertutup plat panel, busbar rell tidak terlihat dan pemasangannya
ada yang di atas dan ada yang dibawah. Sekat plat sebagai pembatas cel yang
satu dengan cel lainnya. Karena semuannya tertutup sehingga binatang tidak bisa
masuk dalam cel kubikel sehingga aman. Namun tidak menutup kemungkinan binatang
dapat masuk dalam cel bila lalai menutup lobang lobang cable in door.
CUBICLE
Cubicle merupakan seperangkat
panel hubung bagi dengan tegangannya
20.000 Volt yang dipasang dalam gardu induk berfungsi sebagai pembagi, pemutus,
penghubung, pengontrol dan proteksi system penyaluran tenaga listrik ke pusat
pusat beban.
Bagian – bagian Cubicle
Gambar: Peralatan dalam Cubicle close type
Compartemen Rell
Berfungsi sebagai tempat kedudukan busbar/rell. Dilengkapi dengan isolator penyangga yang
berfungsi untuk menyangga kedudukan rell agar kuat.
Compartemen Lemari Control
Berfungsi sebagai pusat terminal control, sumber dc dan peralatan pendukung
seperti Ampermeter, Relay Proteksi, Kwhmeter tombol close/open dan juga pusat
wirring control. Panel ini sering disebut dengan lemari LV (Low Voltage) karena
tegangannya yang ada adalah tegangan rendah.
Pemisah Rell
Berfungsi
untuk membuka dan menutup aliran listrik tanpa beban kontak penghubung Pemisah
Rell tidak dilengkapi dengan media
peredam busur api.
Pemutus Tenaga PMT/CB
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik dalam keadaan
berbeban atau tidak berbeban, termasuk memutus pada saat terjadi gangguan
hubung singkat. Kontak penghubung PMT dilengkapi dengan media peredam busur
api. Closing Coil berfungsi menggerakkan
mekanik untuk menghubung/close kontak utama PMT, sedangkan tripyng coil
berfungsi menggerakkan mekanik untuk membuka/open kontak utama PMT. Motor
berfungsi untuk mengisi pegas/spring charge mekanik PMT yang siap dieksekusi
closing coil/tripyng coil. Motor dalam PMT ada yang sumber powernya AC 220 V
atau ada juga yang menggunakan DC 110 V.
Pemisah Kabel
Berfungsi
untuk membuka dan menutup aliran listrik tanpa beban, kontak penghubung
Pemisah cabel tidak dilengkapi dengan media peredam busur api.
Compartemen Kabel
Sebagai ruang tempat kedudukan cabel in door.
Trafo Arus
Trafo Arus (CT) merupakan alat pendukung
yang digunakan dalam instalasi Gardu Induk Sisi 20 KV. Alat ini untuk mendukung
dalam pengukuran arus yaitu sebagai pengukuran dan sebagai proteksi terhadap
arus lebih. Trafo arus ini berfungsi untuk menurunkan arus yang
bekerja/mengalir berdasarkan prinsip induksi elektromagnet, yaitu timbulnya
arus dalam suatu sirkit listrik (sisi sekunder) akibat dari pengaruh sirkit
yang lain (sisi primer) secara fisik tidak saling berhubungan dalam rangkaian tertutup. Peristiwa ini
terjadi karena adanya perpotongan garis medan magnet
yang berubah – ubah memotong penghantar
tersebut.
Fungsi
1. Mentransformasikan besaran arus dari nilai arus yang besar ke arus
yang kecil digunakan untuk pengukuran dan proteksi. Arus primer ke arus
sekunder yang digunakan untuk pengukuran yaitu Ampermeter dan KWhmeter serta
untuk proteksi yaitu relay proteksi.
2. Sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur/diproteksi dengan
alat ukurnya atau alat proteksinya.
Trafo Tegangan
Trafo Tegangan merupakan suatu peralatan
listrik yang digunakan dalam instalasi Gardu Induk Sisi 20kV. Alat ini membantu
dalam pengukuran tegangan dan digunakan untuk pengukuran tegangan pada
KWhmeter. Alat ini juga membantu dalam system proteksi yaitu untuk relay UFR
(Under Frekwensi Relay) mendeteksi frekwensi dari tegangan tersebut.
Fungsi
1. Mentranformasikan besaran tegangan dari nilai tegangan yang besar ke
tegangan yang kecil digunakan untuk pengukuran dan proteksi.
2. Sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur/diproteksi dengan
alat ukurnya atau alat proteksinya.
Pemanas (Heater)
Merupakan alat pemanas berfungsi untuk
memanaskan ruang terminal kabel dalam
kubikel agar kelembabannya terjaga. Keadaan ini
diharapkan dapat mengurangi efek corona pada terminal kubikel tersebut.
Corona akan menyebabkan turunnya kualitas isolasi/breakdown peralatan. Sehingga apabila ada kenaikan tegangan/arus
akibat gangguan, maka titik lemah dari isolasi ini akan terancam untuk
rusak/meledak/terbakar.
PROTEKSI
GARU INDUK SISI 20KV
Proteksi dalam system Gardu Induk sisi 20KV adalah untuk mengamankan
peralatan/system sehingga kerugian akibat gangguan dapat dihindari atau
dikurangi menjadi sekecil mungkin dengan cara:
1. Mendeteksi adanya gangguan / keadaan abnoramal lainnya yang dapat
membahayakan peralatan / system.
Contoh :
2. Melepaskan / memisahkan bagian system yang terganggu atau yang
mengalami keadaan abnormal lainnya secepat mungkin sehingga kerusakan instalasi
yang dilalui arus gangguan dapat dibatasi seminimal mungkin dan bagian system
lainnya tetap dapat beroperasi.
Fungsi proteksi
1. Merasakan dan melokalisir bagian yang terganggu secepatnya.
2. Mengurangi kerusakan yang lebih parah dari peralatan yang terganggu.
3. Mengurangi pengaruh gangguan terhadap bagian yang lain tidak
terganggu di dalam system tersebut.
4. Mencegah meluasnya gangguan untuk menjamin keandalan penjualan
tenaga listrik.
5. Memperkecil bahaya bagi manusia.
Komponen proteksi
1. Komponen utama
a. Relay proteksi
b. Sumber relay proteksi
2. Komponen bantu
a. CT
b. Relay bantu
c. Tripyng coil
Syarat alat proteksi
1. Selektif
Yaitu selektif terhadap mana arus beban dan mana arus gangguan.
2. Sensitive
Yaitu peka terhadap arus gangguan sesuai seting.
3. Cepat
Yaitu bekerja cepat sesuai seting sehingga bagian yang terganggu
tidak meluas.
4. Andal
Yaitu dalam keadaan normal tidak boleh bekerja tetapi harus pasti
dapat bekerja bila diperlukan.
5. Ekonomis
Yaitu persyaratan pokok proteksi dapat terpenuhi sehingga system
yang dilindungi dapat terjamin kelangsungannya beroperasi.
Prinsip kerja relay OCR
& GFR
Apabila relay proteksi merasakan arus gangguan
maka dengaan segera kontak trip relay bekerja (yang tadinya NO menjadi NC)
sehingga memberi suplay pada tripyng coil. Tripyng coil bekerja menggerakkan
mekanik open PMT sehingga membuka kontak utama PMT. Proses ini berlangsung
sangat cepat
(bebepapa detik) tujuannya segera mengisolasi daerah yang terganggu, namun bila
relay proteksi tidak bekerja maka gangguan akan meluas yang menyebabkan
kerugian.
Kegagalan kerja proteksi dapat disebabkan
oleh :
1. Relay rusak
2. Seting relay tidak benar
3. Power suplay dc tidak ada/ hilang
4. Gangguan pada mekanis tripyng/pegas macet
5. Kegagalam PMT memutus arus gangguan (media pemutus) gas habis
6. Trafo arus tidak jenuh pada arus gangguan
7. Kesalahan pengawatan wirring tripyng
TRANSAKSI ENERGI GARDU INDUK SISI 20KV
Energy
Listrik yang di distribusikan ke pelanggan di ukur dengan menggunakan alat
pengukur yaitu KWhmeter, KVarhmeter. KWhmeter berfungsi untuk mengukur energy
aktif/daya aktif sedangkan KVarhmeter mengukur energy reaktif/daya reaktif.
Alat ukur tersebut merupakan meter yang digunakan sebagai alat transaksi jual
beli energy listrik dengan pelanggan.
Jenis KWH :
1. Elektromekanik
Prinsip kerja yaitu Meter berdasarkan prinsip elektro mekanik. Arus
dan tegangan listrik menimbulkan gaya gerak listrik yang menggerakkan / memutar
piringan pada porosnya. Putaran poros piringan diteruskan melalui roda-roda
gigi ke drum register.
Gambar :
Kwhmeter Mekanik 1 phase
Register
atau pencatat berfungsi untuk mencatat atau menghitung energi yang terpakai oleh pelanggan.
Kumparan
tegangan berfungsi untuk membangkitkan fluks tegangan.
Kumparan
arus berfungsi untuk membangkitkan fluks arus.
Magnet
permanen berfumgsi sebagai pengereman dan menahan putaran ikutan dari piringan
alumunium.
Piringan alumunium adalah sebagai tempat
integrasi fluks tegangan dan fluks arus serta terjadinya arus foucault sehingga
timbul momen putar pada piringan.
Kotak
terminal yaitu sebagai tempat penyambungan kabel.
2. Elektronik
Prinsip kerja yaitu besaran arus maupun tegangan per fasa diubah senilai
dengan level sinyal oleh sensor arus dan tegangan, selanjutnya arus dan tegangan analog per
fasa diubah menjadi sinyal digital dan nantinya akan diproses untuk mendapatkan
besaran seperti arus, tegangan, daya aktif, daya reaktif factor daya
selanjutnya nilai besaran tersebut dapat disimpan dalam memory yang ada dalam
Kwh Elektronik tersebut.
Pada relay elektronik
ini akan lebih mudah dalam mengecek kesalahan wiring CT dan VT sehingga kemungkinan kesalahan
dalam perhitungan energi yang terpakai tidak terjadi. Meter jenis ini banyak
digunakan karena memang keunggulannya dibanding dengan meter elektromekanik.
Meter elektronik sudah diprogram dengan komputer menggunakan tiga tarif yaitu
WBP/Waktu beban Puncak (18.00
– 20.00), LWBP 1/Luar Waktu Beban Puncak 1 (20.00 – 06.00) dan LWBP 2/Luar
Waktu Beban Puncak 2 (06.00– 18.00).
Sistem Pengawatan
Menggunakan system Pengawatan Tak Langsung
Gambar: Pengawatan Kwhmeter
TRAFO PEMAKAIAN SENDIRI
Trafo Pemakaian Sendiri
(PS) merupakan trafo step down (penurun tegangan) yaitu dari tegangan menengah
(20.000Volt) menjadi tegangan rendah (380Volt). Trafo ini di sebut trafo PS karena
fungsinya yaitu untuk suplay keperluan Gardu Induk itu sendiri.
Fungsi
Sebagai sumber tegangan
yang digunakan untuk kebutuhan intern gardu induk yaitu untuk suplay power penerangan, peralatan tenaga/motor penggerak,
peralatan control, rectifier, alat pendingin serta peralatan lain yang
membutuhkan sumber tegangan.
Pengaman Lebur Trafo PS
Pengaman
lebur tegangan
menengah atau
disebut Fuse TM merupakan alat proteksi yang berfungsi sebagai pengaman pada
sistem instalasi Trafo Pemakaian Sendiri terhadap arus beban lebih/overload dan
arus gangguan yang terjadi. Prinsip kerja yaitu bila arus melewati pengaman
lebur melebihi nilai arus rating nominal maka elemen lebur akan panas dan terus
miningkat hingga mencapai titik leburnya. Nilai arus rating pengaman lebur yang
digunakan di sesuaikan dengan arus dari daya trafo Pemakaian Sendiri.
SUMBER DC
Sumber
pasokan DC 110 volt pada instalasi Gardu Induk digunakan untuk keperluan
peralatan bantu, antara lain :
1. Rangkaian control ( Close/Open CB,DS )
2. Sistem Proteksi ( Relay proteksi, rangkaian triping/closing )
3. Sistem Signaling ( Indikator-indikator )
4. General ( Umum )
Ada dua sumber DC yang
digunakan dalam instalasi Gardu Induk yaitu rectifier dan aki/baterai. Sumber
utama yang digunakan yaitu Rectifier namun apabila Trafo PS padam maka Baterai
langsung memback-up sumber DC, sehingga peralatan bantu dapat terus bekerja.
Rectifier
Rectifier adalah suatu rangkaian alat
listrik untuk mengubah arus listrik bolak –balik (AC) menjadi arus searah ( dc
)yang berfungsi untuk suplai DC dan mengisi batere agar kapasitasnya tetap
terjaga penuh sehingga kehandalan sumber DC pada Gardu Induk terjamin.Maka
Rectifier tersebut harus selalu ON dan selalu tersambung ke batere.
Aki/Baterai
Batere adalah sebuah sel listrik dimana
didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversible, artinya di dalam
batere dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik dan
sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia.
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Dalam suatu
pekerjaan yang utama adalah keselamatan kerja, karena kesalamatan akan
memberikan rasa aman, nyaman dan bahagia pada setiap pekerja. Sehinnga
pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil yang maksimal. Lingkungan kerja dalam
Gardu Induk sisi 20kv sangat berbahaya karena berhadapan dengan tegangan 20.000
volt. Tegangan listrik tidak terlihat dan tidak berbau tetapi dapat dirasakan.
Bahaya akibat tegangan listrik terhadap manusia yaitu kejutan
Bahaya akibat tegangan listrik di dalam
lingkungan kerja Gardu Induk sisi 20kv tidak dapat kita hilangkan tetapi dapat
kita kendalikan ,Maka penggunaan alat pelindung diri sangatlah diperlukan.
Dasar Hukum
Sumber hukum yang paling mendasar tentang keselamatan kerja di
Indonesia ialah undang undang No. 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang undang ini di buat dengan
menimbang :
a. Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
b. Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu
terjamin pula keselamatannya.
c. Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara
aman dan effisien.
d. Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk
membina norma-norma perlindungan kerja.
e. Bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang
yang memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai
dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi.
Tujuan
1. Mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan
sejahtera
2. Menjamin
kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaannya
3. Mencegah
timbulnya bahaya akibat listrik.
Alat Keselamatan Kerja (Alat Pelindung Diri/APD)
1. Pakaian kerja/Wearpack
Memberikan perlindungan atau proteksi terhadap anggota badan dari bahaya listrik dan panas.
2. Pelindung Kepala (Helm)
Melindungi kepala dari benturan atau kejatuhan
benda dari atas.
3. Pelindung Tangan (Sarung
tangan)
Melindungi tangan dan lengan terhadap debu/kotoran dan bahaya benturan benda keras.
Sarung tangan tahan tegangan
Melindungi tangan dan lengan terhadap bahaya
listrik.
4. Pelindung Kaki (Sepatu)
Melindungi kaki dan sebagai isolasi.
Sepatu tahan tegangan
Melindungi kaki dan sebagai isolasi dari bahaya listrik.
Komentar
Posting Komentar