Sering kali banyak salah paham dalam Integrasi Hydrant System
ke dalam Fire Alarm System, pada umumnya sebagian orang menganggap jika
ada trigger alarm maka Fire Alarm akan mengaktifkan Hydrant, padahal
system yang dimaksud bukanlah seperti itu. Dalam posting kali ini kami
akan membahas intergrasi Hydrant System ke dalam Fire Alarm system berikut ini ada Dua Jenis system yang bisa digunakan untuk mengintegrasikan Hydrant System ke Fire Alarm System yaitu:
![Integrasi Hydrant system ke Fire Alarm System](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa1.png)
Dari gambar diatas bisa kita lihat ada beberapa port yang bisa di gunakan yaitu
Port port tersebut dapat digunakan untuk terintegrasi ke beberapa system dalam Fire Fighting Maupun FOAM System
![fhfa2](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa2.png)
2. ZONING SYSTEM
Zoning System membuat zona tersendiri untuk system yang akan di integrasikan, sehingga notifikasinya akan muncul sebagai Zone tersendiri.
![fhfa3](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa3.png)
![fhfa4](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa4.png)
Dalam ZONING System diperlukan ada 2 metode yaitu Trouble & Triger Alarm, Dalam Metode Trouble dapat digunakan DRY CONTACT NC (Normaly Close) sehingga dapat memunculkan Notifikasi Trouble pada Fire Alarm Control Panel namun tidak mengaktifkan Alarm maupun main sounder. Metode trigger alarm bisa digunakan DRY CONTACT NO (Normaly Open) sehingga ketika system aktif akan dapat mentriger atau mengaktifkan Alarm maupun main sounder. Atau mengkombinasikan kedua metode tersebut.
![fhfa5](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa5.png)
![fhfa6](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa6.png)
2. Tamper Swicth
Tamper Switch adalah suatu Device yang berfungsi memberikan signal ke dalam Fire Alarm system ketika Gate Valve pada hydrant system dalam kondisi abnormal (tidak dalam posisi yang sebenarnya/sedang dalam perbaikan) karena pada kondisi Normal seharusnya Gate Valve selalu terbuka, jika gate Valve tertutup akan sangat berbahaya Karena jika gate Valve tertutup ketika terjadi kebakaran dan hydrant akan digunakan maka pada hydrant pilar tidak akan keluar Airnya.
![fhfa7](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa7.png)
Dalam mengintegrasikan Tamper switch kita bisa menggunakan metode trouble, dengan tujuan ketika Gate Valve di tutup maka akan memberikan notifikasi Trouble, sehingga petugas yang berwenang bisa segera melakukan Check di Lokasi.
3. Panel Control Hydrant Pump
Dalam Panel Control Hydrant pump dapat di kombinasikan kedua metode karena ada beberapa Notifikasi yang bisa di hasilkan yaitu
a. Pompa Hydrant Aktif
Ketika Pompa Aktif maka ada beberapa Dry Contact NO pada Magnetic Contactor yang bisa digunakan untuk memberikan Notifikasi ke dalam system Fire Alarm, jika kontak bantu telah terpakai semua bisa ditambahkan Relay 220V untuk menghasilkan notifikasi. Dalam system ini kita misa gunakan metode trigger Alarm
b. Pompa Hydrant Trouble
Ketika Pompa Hydrant dalam kondisi abnormal maka harus bisa memberikan notifikasi. Ada beberapa criteria trouble shooting yang bisa terjadi pada Panel Kontrol Hydrant
artikel ini ditulis oleh Agung Setyaji, S.T. sebagai pemerhati system pencegah kebakaran eksklusif untuk seluruh pembaca Patigeni.com
dan di unggah ulang oleh saya sebagai informasi yang tersimpan di blog ini
- DIRECT SYSTEM
![Integrasi Hydrant system ke Fire Alarm System](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa1.png)
Dari gambar diatas bisa kita lihat ada beberapa port yang bisa di gunakan yaitu
- PORT 5 : FIRE PROTECTION START LAMP, bisa digunakan untuk memberikan notifikasi ketika Hydrant
- PORT 6 : INSUFFICIENT WATER LAMP FOR FIRE PROTECTION, bisa digunakan untuk memberikan
- PORT 7 : FOAM SYSTEM ACTIVATED, bisa digunakan untuk memberikan notifikasi pompa Foam System
- PORT 8 : INSUFFICIENT WATER LAMP FOR FOAM SYSTEM, bisa digunakan untuk memberikan
Port port tersebut dapat digunakan untuk terintegrasi ke beberapa system dalam Fire Fighting Maupun FOAM System
![fhfa2](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa2.png)
2. ZONING SYSTEM
Zoning System membuat zona tersendiri untuk system yang akan di integrasikan, sehingga notifikasinya akan muncul sebagai Zone tersendiri.
![fhfa3](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa3.png)
![fhfa4](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa4.png)
Dalam ZONING System diperlukan ada 2 metode yaitu Trouble & Triger Alarm, Dalam Metode Trouble dapat digunakan DRY CONTACT NC (Normaly Close) sehingga dapat memunculkan Notifikasi Trouble pada Fire Alarm Control Panel namun tidak mengaktifkan Alarm maupun main sounder. Metode trigger alarm bisa digunakan DRY CONTACT NO (Normaly Open) sehingga ketika system aktif akan dapat mentriger atau mengaktifkan Alarm maupun main sounder. Atau mengkombinasikan kedua metode tersebut.
![fhfa5](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa5.png)
Integrasi Hydrant system ke Fire Alarm System
Dari kedua system Intergrasi pada Fire Alarm berikut ini adalah equipment dalam Hydrant system yang bisa di Integrasikan dengan Fire Alarm System- Flow Switch.
![fhfa6](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa6.png)
2. Tamper Swicth
Tamper Switch adalah suatu Device yang berfungsi memberikan signal ke dalam Fire Alarm system ketika Gate Valve pada hydrant system dalam kondisi abnormal (tidak dalam posisi yang sebenarnya/sedang dalam perbaikan) karena pada kondisi Normal seharusnya Gate Valve selalu terbuka, jika gate Valve tertutup akan sangat berbahaya Karena jika gate Valve tertutup ketika terjadi kebakaran dan hydrant akan digunakan maka pada hydrant pilar tidak akan keluar Airnya.
![fhfa7](https://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/10/fhfa7.png)
Dalam mengintegrasikan Tamper switch kita bisa menggunakan metode trouble, dengan tujuan ketika Gate Valve di tutup maka akan memberikan notifikasi Trouble, sehingga petugas yang berwenang bisa segera melakukan Check di Lokasi.
3. Panel Control Hydrant Pump
Dalam Panel Control Hydrant pump dapat di kombinasikan kedua metode karena ada beberapa Notifikasi yang bisa di hasilkan yaitu
a. Pompa Hydrant Aktif
Ketika Pompa Aktif maka ada beberapa Dry Contact NO pada Magnetic Contactor yang bisa digunakan untuk memberikan Notifikasi ke dalam system Fire Alarm, jika kontak bantu telah terpakai semua bisa ditambahkan Relay 220V untuk menghasilkan notifikasi. Dalam system ini kita misa gunakan metode trigger Alarm
b. Pompa Hydrant Trouble
Ketika Pompa Hydrant dalam kondisi abnormal maka harus bisa memberikan notifikasi. Ada beberapa criteria trouble shooting yang bisa terjadi pada Panel Kontrol Hydrant
- Power Lost, ketika tidak ada power supply pada Panel diharapkan bisa memberikan notifikasi pada Fire Alarm Control Panel, dalam system ini dapat ditambahkan relay 220V yang dihubungkan setelah Main Circuit Breaker, sehingga ketika tidak ada sumber dari PLN atau MCB diturunkan/trip maka akan menghasilkan notifikasi pada FACP
- Electrical Main Pump Trouble, ketika terjadi trouble pada Motor Listrik penggerak pompa Hydrant diharapkan bisa memberikan isyarat pada FACP. Dalam mengintegrasikan system ini kita dapat menghubungkan dry contact NC pada Thermal Over Load, sehingga ketika terjadi beban lebih pada motor listrik/kumparan pada Motor Listrik Terbakar maka thermal Overload akan trip, sehingga dry Contact NC pada Thermal Over Load akan memutuskan jalur integrasi ke FACP, sehingga muncul Notifikasi Trouble pada FACP.
artikel ini ditulis oleh Agung Setyaji, S.T. sebagai pemerhati system pencegah kebakaran eksklusif untuk seluruh pembaca Patigeni.com
dan di unggah ulang oleh saya sebagai informasi yang tersimpan di blog ini
Komentar
Posting Komentar